Tawajuh Akbar di Nagari Jambak Lubuk Sikaping yang berlansung sukses dan khidmat dan dihadiri 600 jema’ah dari Nagari Rao,Panti,Cubadak dll dan dengan penuh antusias serta keiklasan para warga nagari jambak menyediakan fasilitas penyelengaraan tawajuh akbar.
Sudah hampir puluhan tahun tidak adanya penyelengaraan kegiatan tawajuh di nagari ini, padahal berdasarkan catatan sejarah nagari lubuk sikaping termasuk nagari pengerak kegiatan tarekat naqsyabandi di pasaman setelah Nagari Kumpulan dan Bonjol.
Dengan dikembalikannya kegiatan ibadah tareqat ini mudah mudahan semangat keagamaan jalur Tarekat Naqsyabandi ini kembali hidup dihati masyarakat Lubuk sikaping khususnya Nagari Jambak.
Kegiatan Tawajuh Akbar di pelopori Mdjlis Dzikir Surau Nurulwasilah di tanah sirah nagari beringin lubuk sikaping Dengan Mursyid Musrsyad Apendi dan FM Katik Bungsu beserta rekan teman dan sahabat Syafwan (mak Wang), Hari Ferdian (Ayang) dan yang lainnya.
Berdasarkan catatan sejarah dan peningalan Surau lamo Nagari Jambak yang pertama kali di renovasi 1335 M atau tahun 1916 semasa Syech Abdul Kahar atau sering dipangil Inyiak Tonsiah yang wafat pada tahun 1917. yang mana makan beliau berada di sebelah Mesjid Raya Nagari Jambak.
Berdasarkan bukti yang tertulis di diding surau dapat diketahui bahwa surau ini dahulunya digunakan oleh jemaah Thareqat Naqsyabandi serta gaya Surau yang di bangun pun lebih mengarah kebentuk Surau – surau terdahulu yang ada diwilayah sumatera barat.
Karomah yang sering didengar sampai sekarang adalah bergumuruhnya makam yang menandakan adanya bencana atau kemalangan di Nagari Jambak dan masih banyak juga yang lainnya “Wallahualam bisawab”.
Dengan kembalinya acara Tawajuh Akbar di Nagari Jambak ini semoga bisa meningkatkan semangat keagamaan yang sudah mulai memudar selama ini, semoga ini menjadi langkah awal kebangkitan keagamaan jalur Tarekat naqsyabandi di Lubuk Sikaping – Pasaman.